Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Web Community yang Cocok untuk Menaruh Online Portofolio

Gambar
Kamu suka utak atik desain grafis? Suka bingung nggak sih, di mana naruh portofolio? Pastinya kamu butuh tempat buat naruh karya-karya yang sudah kamu hasilkan kan? Ditaruh di facebook sih bisa, tapi kalau kamu cuma punya teman sedikit, ya, jadi cuma sedikit juga yang bisa lihat. Bikin blog atau website? Sudah pasti harus. Kamu harus banyak-banyak promosi ya. Nah, kalau menurut beberapa desainer profesional, selain kamu harus punya web sendiri, taruhlah juga portfoliomu di platform-platform atau website-website community. 4 Website community yang bisa menjadi tempat portfolio online kamu. 1. Coroflot.com     Beberapa keunggulan Coroflot.com adalah: Free, unlimited storage Mobile access. Yep, Clorofot dapat diakses via handphone, Gaes. Ada statistik berapa orang yang melihat karyamu online, berapa yang follow dan siapa yang favoritin karya kamu Kamu bisa personalize online portfolio menurut selera kamu masing-masing Personal URL. Yep, jadi kayak blog di blogspot. Kamu bisa pilih sendi

Logo Design - ESTO

Gambar
Ini adalah cerita proses desain logo ESTO, yang tadinya merupakan dua perusahaan furniture yang terpisah. Si Klien ceritanya mau menyatukan dua perusahaan yang berbeda, menjadi satu perusahaan besar yang bergerak masih di bidang furniture interior. Cuma tadinya perusahaan yang satu adalah produksi, yang satunya lagi adalah manajemen. Sekarang yang produksi diakuisisi oleh perusahaan manajemen, gitu deh singkatnya. Nah, Si Klien minta logo yang super simpel, tapi pokoknya bisa menyimbolkan bahwa perusahaan tersebut tadinya merupakan dua perusahaan berbeda yang akhirnya bersatu. Wih, kayak jodoh yak. Halah. Anyway... I came up dengan super simple idea. Tiga buletan kayak gini doang, dengan tulisan ESTO di tengahnya, yang mana ternyata Si Klien ternyata suka. Logo ini kemudian membawa saya untuk bermain-main dengan warna. Tentu saja saya berusaha mencari warna yang bisa mereprentasikan antara lain kayu, furniture, elegan, eye catching dan sebagainya. And so, setelah berdiskus

Fotografi: Vanities #1

Gambar
Salah satu dari job desc saya dulu, sebagai staf E-Marketing, adalah motret product untuk keperluan katalog, juga untuk diunggah ke web as online catalog. Di antara banyak product (yang nantinya juga akan saya upload satu per satu) ada satu seri bathroom accessories atau vanities, terbuat dari kayu, yang saya foto. Saya lupa sih nama serinya apa. Pokoknya konsepnya adalah tropical bathroom. Untuk keperluan foto produk, biasanya produk saya angkut ke sebuah so-called-studio yang ada di sisi sebelah belakang dari showroom kantor saya dulu. Kamera yang saya pakai adalah DLSR merek Canon. Saya lupa serinya. Di studio tersebut juga ada lighting yang cukup lengkap. Sesi foto produk biasanya saya memang membuat 2 jenis foto, yaitu foto detail dan foto produk set. Foto-foto di bawah ini berasal dari satu set produk vanities, berikut kondisinya saat foto belum saya touch up, dan foto setelah saya edit dengan Photoshop. Foto-foto products detail. Dan yang di bawah ini adalah products in set. Mot

Product Design: Seri Wooden Home Decor dan Table Tops

Gambar
Setiap kali buying seasons dimulai, biasanya ada petunjuk mengenai produk-produk yang dicari oleh buyer. Suatu kali clue-nya adalah table tops. So, saya membuat berbagai bentuk vas, tempat lilin, plates dan segala macam home decor yang dipajangnya dengan diletakkan di atas meja (table tops). Saya mengaplikasikan berbagai material, di antaranya kayu. Seperti yang di bawah ini. As you can see, kadang hasil akhir memang berbeda dengan desain. Ada banyak faktor yang menyebabkannya. Biasanya sih teknis. Untuk kasus table tops di atas, warnanya yang berubah. Itu biasanya adalah masukan dari divisi marketing, yang disesuaikan dengan permintaan buyer. Kesulitannya apa ya waktu itu? Lebih ke treatment kayunya sih. Kalau yang bentuknya kotak-kotak itu sih gampang, kayunya tipis dan biasanya cukup kering hingga mudah dan nggak butuh treatment khusus. Nah, untuk desain ketiga, itu kayunya harus dibubut. Kendalanya, kalau kayunya nggak kering benar seiring waktu kadang terus muncul rekahan di sana
kuningantech
Halloo/
Cuma Seseorang Yang Sedang Mencoba SEO